Yahoo Cari Web

Hasil Pencarian

  1. Perang Sampit. Kerusuhan yang berujung pada konflik horizontal di Sampit, Kalimantan Tengah atau acap disebut Perang Sampit terjadi pada tahun 2001. Konflik ini melibatkan Suku Dayak dengan warga pendatang Madura. Konflik dipicu oleh persaingan dalam berbagai aspek antara kedua belah pihak.

  2. Akibat dari konflik Sampit, sebanyak 600 orang lebih dilaporkan meningga dunia. Tak hanya itu, konflik juga meluas ke Ibu Kota Kalimatan Tengah, yaitu Palangkaraya yang menyebabkan ribuan orang melarikan diri. Berikut kronologi, penyebab, dan penyelesaian Konflik Sampit.

  3. Jul 30, 2021 · KOMPAS.com - Konflik Sampit adalah kerusuhan antaretnis yang terjadi di Sampit pada awal Februari 2001. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah yang kemudian meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura.

  4. Jun 17, 2023 · Konflik Sampit terjadi antara suku Dayak asli dengan warga migran Madura. Pada saat itu, para transmigran asal Madura membentuk 21 persen populasi Kalimantan Tengah. Akibatnya, warga Kalimantan Tengah merasa tidak puas dan merasa disaingi oleh Madura.

  5. Konflik Sampit atau Perang Sampit atau Tragedi Sampit[6] adalah sebuah peristiwa Kerusuhan antar-etnis yang terjadi di pulau Kalimantan pada tahun 2001. [7] bermula sejak 18 Februari 2001, Konflik ini berlangsung sepanjang tahun tersebut.

  6. Jun 8, 2024 · Konflik Sampit menjadi salah satu peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia yang terjadi pascareformasi, tepatnya pada tahun 2001. Kerusuhan ini terjadi antara etnis Dayak sebagai warga asli dengan Madura yang bermigrasi ke Kalimantan Tengah.

  7. The Sampit conflict, Sampit war or Sampit riots[5] was an outbreak of inter-ethnic violence in Indonesia, beginning in February 2001 and lasting through the year. The conflict started in the town of Sampit, Central Kalimantan, and spread throughout the province, including the capital Palangka Raya. The conflict took place between the indigenous ...