Yahoo Cari Web

Hasil Pencarian

  1. Jul 26, 2021 · Pada 7 Agustus 2001, polisi berhasil menangkap dua pria penembak Syafiuddin. Mereka adalah Mulawarman dan Noval Hadad. Keduanya mengaku membunuh atas perintah Tommy dengan bayaran senilai 100 juta rupiah. Tommy yang akhirnya tertangkap pada akhir November kemudian dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

  2. Jul 26, 2019 · Genap 10 bulan berselang, Syafiuddin tewas ditembak orang tak dikenal dalam perjalanan menuju kantornya. Tommy, sang putra mahkota Cendana atau putra bungsu mantan Presiden Soeharto, diduga sebagai otak pembunuhan ini, dan kelak dugaan itu dibuktikan oleh pengadilan.

  3. Jul 26, 2021 · Tommy divonis bebas oleh hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Lalu, jaksa penuntut umum mengajukan kasasi. Majelis Kasasi yang diketuai oleh Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita pada 22 September 2000 menjatuhkan hukuman 18 bulan penjara dan denda Rp 30,6 miliar kepada Tommy dan Gelael.

  4. Syafiuddin Kartasasmita, S.H. (5 Desember 1940 – 26 Juli 2001) adalah Hakim Agung / Ketua Muda Bidang Pidana Mahkamah Agung Republik Indonesia yang menjatuhkan hukuman 18 bulan penjara dan denda Rp 30,6 miliar kepada Tommy Soeharto dalam kasasi kasus tukar guling tanah milik Bulog dengan PT Goro Batara Sakti.

  5. Aug 14, 2003 · Saat ini Tommy berstatus buron, grasinya sudah ditolak, dan dan dituduh berada di belakang pembunuhan hakim agung yang memvonis dirinya, Syafiuddin Kartasasmita. Kasus ini berpangkal sejak 1994, saat Soeharto – ayah Tommy – masih berkuasa.

  6. Aug 7, 2001 · Polisi mengatakan Tommy Suharto membayar mereka lebih dari sepuluh ribu dolar (seratus juta rupiah) untuk membunuh hakim yang telah menjatuhkan vonis hukuman 18 bulan penjara terhadap Tommy karena tuduhan korupsi.

  7. Jul 19, 2022 · Tommy Soeharto menyuruh dua orang untuk menembak Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita. Pada 16 Juli 2001, Hakim Syafiuddin ditembak 4 kali dalam jarak dekat dan tewas di tempat. Dua minggu kemudian, dua tersangka berhasil ditangkap dan mengaku suruhan Tommy yang dibayar Rp100 juta.