Yahoo Cari Web

Hasil Pencarian

  1. Aug 26, 2022 · Beberapa tokoh penting dalam peristiwa Bandung Lautan Api adalah: Kolonel Abdul Haris Nasution. Sebagai Komandan Divisi III yang menyampaikan hasil musyawarah pada 23 Maret 1946. Beliau juga memerintahkan proses evakuasi warga Bandung. Baca juga: Kedatangan Sekutu dan Belanda pada Awal Kemerdekaan. Mohammad Toha.

  2. Dr. (H.C.) [2] Abdul Haris Nasution (3 Desember 1918 – 6 September 2000) adalah seorang jenderal berpangkat tinggi dan politikus Indonesia. Ia bertugas di militer selama Revolusi Nasional Indonesia dan ia tetap di militer selama gejolak berikutnya dari demokrasi Parlementer dan Demokrasi Terpimpin. Setelah jatuhnya Presiden Soekarno dari ...

  3. Yang dia sebut lautan api, tetapi sebenarnya lautan air."-A.H Nasution, 1 Mei 1997 Istilah Bandung Lautan Api muncul pula di harian Suara Merdeka tanggal 26 Maret 1946 . Seorang wartawan muda saat itu, yaitu Atje Bastaman , menyaksikan pemandangan pembakaran Bandung dari bukit Gunung Leutik di sekitar Pameungpeuk , Garut .

  4. Mar 23, 2021 · Namun jauh sebelum itu, Abdul Haris Nasution atau biasa disebut A.H. Nasuition sebenarnya telah banyak terlibat dalam sejumlah pergerakan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Termasuk juga pada peristiwa Bandung Lautan Api (BLA) pada 23 Maret 1946.

  5. Mar 24, 2019 · Kolonel Abdul Haris Nasution, selaku komandan pasukan Indonesia di Bandung, menolak tuntutan Inggris itu. INFOGRAFIK BANDUNG LAUTAN API. Bumi Hangus. Tanggal 23 Maret 1946, Tentara Sekutu di bawah komando Kolonel McDonald mengeluarkan ultimatum kedua. Bandung selatan harus dikosongkan oleh rakyat sipil dan milisi Indonesia.

  6. Jul 31, 2022 · Abdul Haris Nasution atau AH Nasution lahir di Desa Hutapungkut, Kotanopan, Sumatera Utara, pada 3 Desember 1918. Nasution adalah anak kedua dari pasangan H. Abdul Halim Nasution dan Hj. Zaharah Lubis. Ayahnya adalah seorang pedagang tekstil, karet, kopi, dan merupakan anggota dari Sarekat Islam.

  7. Jul 31, 2022 · Abdul Haris Nasution atau AH Nasution lahir di Desa Hutapungkut, Kotanopan, Sumatera Utara, pada 3 Desember 1918. Nasution adalah anak kedua dari pasangan H. Abdul Halim Nasution dan Hj. Zaharah Lubis. Ayahnya adalah seorang pedagang tekstil, karet, kopi, dan merupakan anggota dari Sarekat Islam.