Yahoo Cari Web

Hasil Pencarian

  1. Abdul Haris Nasution sendiri menunjukkan eksistensinya untuk pertama kali pada tahun 1918. Sumatra Utara menjadi tempatnya untuk menampakkan diri secara perdana, yaitu tepatnya di Huta Pungkut, Mandailing Natal. Abdul Haris Nasution lahir dari latarbelakang keluarga keturunan Batak. Latarbelakang keluarganya pula memeluk agama Islam.

  2. Abdul Haris Nasution was born in Kotanopan, South Tapanuli, North Sumatra, December 3, 1918, Tapanuli Men are more into a general idealistic devout worship. He was never tempted to go into business, which could give him a wealth of material. If there are generals who struggle daily to clean water in his house, Mr. Nas was.

  3. Soekarno yang tahu persis Nasution nyatanya tak berlama-lama “menghukum” Nasution. Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959, nyatanya Nasution justru diangkat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan cum KSAD. Bahkan pada operasi Militer di Irian Barat pada 1960, Nasution didaulat menjadi Panglima Pembebasan Irian Barat.

  4. May 30, 2020 · General Abdul Haris Nasution is a national hero who has been educated from the military. Starting from being the Commander of the KNIL (Dutch East Indies Army) to becoming Minister of Internal ...

  5. General of the Army Abdul Haris Nasution (Old Spelling: Abdoel Haris Nasution; 3 December 1918 – 6 September 2000), was a high-ranking Indonesian general and politician. He served in the military during the Indonesian National Revolution and he remained in the military during subsequent turmoil of the Parliamentary democracy and Guided Democracy. Following the fall of President Sukarno from ...

  6. Sep 19, 2000 · Abdul Haris Nasution was born in northern Sumatra, then in the Dutch East Indies, on December 3 1918 and after school attended the Teacher Training College and the (Dutch) Military Academy in Bandung.

  7. Jul 31, 2022 · Abdul Haris Nasution atau AH Nasution lahir di Desa Hutapungkut, Kotanopan, Sumatera Utara, pada 3 Desember 1918. Nasution adalah anak kedua dari pasangan H. Abdul Halim Nasution dan Hj. Zaharah Lubis. Ayahnya adalah seorang pedagang tekstil, karet, kopi, dan merupakan anggota dari Sarekat Islam.