Yahoo Cari Web

Hasil Pencarian

  1. Jenderal Besar TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Abdul Haris Nasution adalah seorang jenderal berpangkat tinggi dan politikus Indonesia. Ia bertugas di militer selama Revolusi Nasional Indonesia dan ia tetap di militer selama gejolak berikutnya dari demokrasi Parlementer dan Demokrasi Terpimpin. Setelah jatuhnya Presiden Soekarno dari kekuasaan, ia menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara ...

  2. Abdul Haris Nasution. Abdul Harris Nasution. Abdul Haris Nasution ( 3. joulukuuta 1918 – 6. syyskuuta 2000) oli indonesialainen kenraali, joka oli kahteen otteeseen maan armeijan esikuntapäällikkönä ja jonka onnistui paeta vuoden 1965 vallankaappausyritystä . Nasution opiskeli Alankomaiden sotilasakatemiassa Indonesian Bandungissa.

  3. Ade Irma Suryani Nasution. Ade Irma Suryani Nasution (19 Februari 1960 – 6 Oktober 1965) [1] [2] adalah putri bungsu Jenderal Besar Abdul Haris Nasution. Ade terbunuh dalam peristiwa Gerakan 30 September yang berusaha untuk menculik Abdul Haris Nasution. Ade yang berumur lima tahun tertembak ketika berusaha menjadi tameng ayahandanya.

  4. Abdul Haris (akademisi) Dedi Priadi (Plt.) drg. Nurtami, Ph.D. Prof. Dr. rer.nat. Abdul Haris, M.Si. (lahir 21 September 1970) adalah Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Ia diangkat oleh Menteri Pendidikan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim pada ...

  5. en.wikipedia.org › wiki › Ahmad_YaniAhmad Yani - Wikipedia

    Returning in 1956, Yani was transferred to the Army Headquarters in Jakarta where he became a staff member for General Abdul Haris Nasution. At the Army Headquarters, Yani served as Logistics Assistant to the Army Chief of Staff before becoming Deputy Army Chief of Staff for Organization and Personnel.

  6. Abdul Haris Nasution. Abdul Haris Nasution (Old Spelling: Abdoel Haris Nasution; 3 December 1918 – 6 September 2000) was a high-ranking Indonesian general and politician. He served in the military during the Indonesian National Revolution and he remained in the military during the subsequent turmoil of the Parliamentary democracy and Guided ...