Yahoo Cari Web

Hasil Pencarian

  1. K. H. Abdul Wahid Hasyim (1 Juni 1914 – 19 April 1953) adalah pahlawan nasional yang pernah menjabat sebagai Menteri Negara dan juga pernah sebagai Menteri Agama pada era orde lama. Ia adalah ayah dari presiden keempat, Abdurrahman Wahid dan anak dari Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama dan pahlawan nasional

  2. Oct 20, 2023 · Peran KH Abdul Wahid Hasyim dalam sejarah bangsa Indonesia cukup besar, terutama di bidang agama dan politik. Berkat jasa-jasanya, Abdul Wahid Hasyim dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional RI oleh pemerintah. Biografi KH. Abdul Wahid Hasyim selengkapnya bisa disimak dalam ulasan di bawah ini.

  3. en.wikipedia.org › wiki › Wahid_HasyimWahid Hasyim - Wikipedia

    Abdul Wahid Hasyim (1 June 1914 – 19 April 1953) was the first Minister of Religious Affairs in the government of President Sukarno of Indonesia, a post he held in 1945, and from 1949 to 1952. He was the son of Nahdlatul Ulama founder Hasyim Asy'ari and went on to lead the organization. [1]

  4. Apr 19, 2021 · Pada tahun 1945, KH Abdul Wahid Hasyim baru berusia 31 tahun. Namun, ia telah menjadi tokoh nasional. Bahkan, 6 tahun sebelumnya, pada usia 25 tahun, ia memimpin federasi ormas-ormas Islam Indonesia melalui Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI).

  5. Nov 9, 2023 · KH Abdul Wahid Hasyim meninggal di Cimahi, Jawa Barat, pada 19 April 1953 di usia 39 tahun. Almarhum dimakamkan di Tebuireng, Jombang. Jawa Timur. Almarhum juga telah dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional. KH Abadul Wahid Hasyim menikah di usia 25 tahun dengan Nyai Hj Solichah, putri KH.

  6. Apr 19, 2019 · Menurut Ahmad Zaini, penulis buku K.H. A. Wahid Hasyim: Pembaru Pendidikan Islam dan Pejuang Kemerdekaan, seperti diungkapkannya kepada Tempo, gagasan tersebut lahir karena Wahid sadar bahwa pendidikan nasional di Indonesia terlampau sekuler.

  7. Apr 19, 2020 · Artinya, jelas Alissa, Kiai Wahid Hasyim, Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, para masyayikh, dan para pendiri NU pada masa itu sudah dengan tegas menyatakan ketundukannya, penghargaannya kepada kesepakatan kebangsaan ( muahadah wathaniyah) 18 Agustus 1945.

  1. Orang-orang juga mencari