Yahoo Cari Web

Hasil Pencarian

  1. 6 days ago · KOMPAS.com - Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan University of Southern California (USC) mengungkapkan, inti Bumi bergerak melambat dibandingkan sebelumnya, terhitung sejak 2010. Inti Bumi merupakan bagian terdalam berbentuk bola panas, padat, dan keras yang terbuat dari besi dan nikel.

  2. 5 days ago · Dunia termasuk Indonesia sedang hadapi krisis iklim. Ia menuntut upaya melakukan transisi energi dari fosil kotor ke sumber terbarukan. Di Indonesia, energi panas bumi sering disanjung sebagai satu solusi transisi ini. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, potensi tenaga listrik panas bumi Indonesia mencapai 23,7 GW–40% dari cadangan […]

  3. 1 day ago · Sementara pemanasan 2 derajat Celsius akan memusnahkan hampir seluruh terumbu karang. Survei Guardian terhadap ratusan penulis IPCC tahun ini menemukan bahwa tiga perempatnya memperkirakan suhu bumi akan memanas setidaknya 2,5 derajat Celcius pada tahun 2100. Sementara sekitar separuh ilmuwan lainnya memperkirakan suhu di atas 3 derajat Celcius.

  4. 5 days ago · Studi terbaru di Nature Climate Change menunjukkan praktik ini bisa mengurangi paparan panas sekarang, tapi berpotensi meningkatkan tekanan panas di masa mendatang.

  5. 1 day ago · Termodinamika adalah kunci dalam memanfaatkan energi panas bumi secara efisien dan efektif. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip dasar termodinamika, kita dapat mengonversi panas dari dalam bumi menjadi sumber energi yang berguna, baik berupa listrik maupun panas, dengan cara yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Termodinamika ...

  6. 1 day ago · Saat ini, Geo Dipa mengoperasikan dua Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yakni WKP Dieng dan WKP Patuha yang masing-masing berkapasitas 55 megawatt (MW). "Kami mendorong agar Geo Dipa melakukan ekspansi karena kita punya banyak sumber daya panas bumi," kata Suahasil. Pada kesempatan tersebut, Wamenkeu juga mengingatkan agar Geo Dipa ikut berperan ...

  7. 1 day ago · Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), pemanasan global 1,5 °C bisa menimbulkan bencana kekeringan, kepunahan berbagai spesies, dan mengganggu produksi pertanian secara global. (Baca: Bumi Makin Panas, Biaya Ketahanan Pangan Makin Mahal) Editor : Adi Ahdiat.