Yahoo Cari Web

Hasil Pencarian

  1. Pierre Andries Tendean (21 Februari 1939 – 1 Oktober 1965) adalah seorang perwira militer Indonesia yang menjadi salah satu korban peristiwa Gerakan 30 September pada saat dia bertugas sebagai ajudan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution.Tendean dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dan ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia ...

  2. Sep 19, 2023 · tirto.id - Kapten Pierre Tendean menjadi korban dalam sejarah peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) yang dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Jenazah Pierre Tendean ditemukan di Lubang Buaya bersama jasad beberapa petinggi militer Angkatan Darat (AD).

  3. Aug 14, 2021 · Sosok Pierre yang mudah bergaul di berbagai lapisan masyarakat, membuat banyak teman yang menyayanginya. Untuk mengenang Pierre Pahlawan Sang Revolusi, berikut foto kenangan Pierre yang bersumber dari buku Sang Patriot, Kisah Pahlawan Revolusi: Biografi Resmi Pierre Tandean.

  4. Sep 29, 2022 · Ilustrator detikcom) Jakarta - Pierre Tendean adalah salah satu Pahlawan Revolusi Indonesia. Kapten Pierre Tendean termasuk daftar tokoh yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau yang dikenal G30S/PKI. Untuk mengenal lebih lanjut tentang sosok Pierre Tendean, simak informasi lengkapnya berikut ini.

  5. Sep 28, 2023 · Foto: Kapten Pierre Tendean (Dok. Ilustrator detikcom) Jakarta - Pierre Tendean merupakan salah satu tokoh Indonesia yang gugur dalam peristiwa G30S PKI. Sejak itu Ia ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia sebagai penghargaan atas perjuangannya dalam G30S PKI.

  6. Oct 1, 2021 · Foto Pierre Andreas Tendean. JAKARTA, KOMPAS.com - Pierre Andries Tendean atau yang dikenal sebagai Kapten Pierre Tendean merupakan salah satu perwira TNI yang menjadi korban keganasan pasukan Cakra Birawa dalam peristiwa Gerakan 30 September/PKI (G30S/PKI) tahun 1965 silam.

  7. Sep 19, 2017 · FOTO/Istimewa. tirto.id - Bulan September 1965 nyaris berakhir. Masa lajang Pierre Tandean masih tersisa dua bulan. Dia akan mempersunting Rukmini Chaimin, gadis cantik di Medan yang dikenalnya kala ia menjadi Komandan Peleton pada Batalyon Zeni Tempur 2 Kodam II Bukit Barisan.