Yahoo Cari Web

Hasil Pencarian

  1. Aug 16, 2020 · Adalah Fatmawati, istri Presiden Soekarno, sosok di balik bendera Merah Putih yang berkibar saat proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945. Mari mengenal sosok Ibu Fatmawati dan kisahnya menjahit Sang Saka Merah Putih.

  2. Dec 3, 2023 · Detikers, apa masih ingat, siapa tokoh yang menjahit bendera merah putih yang dikibarkan saat proklamasi kemerdekaan Indonesia? Ya, Fatmawati adalah istri Soekarno yang dikenal atas jasanya dalam menjahit Sang Saka Merah Putih. Fatmawati juga mendapat gelar Pahlawan Nasional atas jasa-jasanya.

  3. Aug 17, 2021 · Pada saat proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, bendera Merah Putih yang dikibarkan merupakan jahitan dari Fatmawati, istri Presiden Soekarno. Namun, bendera itu bukanlah baru, tetapi telah dijahit pada Oktober 1944, dua minggu sebelum kelahiran putra sulungnya, Guntur Soekarnoputra.

  4. Aug 2, 2022 · Ia merupakan istri Presiden ke-1 Indonesia Sukarno sekaligus Ibu Negara pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967. Fatmawati dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.

  5. Kisah menjahit bendera. Setahun setelah pernikahannya itu, Jepang menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia. Bendera Merah Putih juga boleh dikibarkan dan lagu Kebangsaan Indonesia Raya diizinkan berkumandang. Ibu Fatmawati kemudian berfikir bahwa memerlukan bendera Merah Putih untuk dikibarkan di Pegangsaan 56.

  6. Fatmawati, istri Soekarno, adalah wanita yang menjahit Sang Saka Merah Putih untuk dikibarkan pada Hari Proklamasi 17 Agustus 1945. Kain berwarna merah dan putih diperoleh dari Shimizu, orang yang ditunjuk oleh Pemerintah Jepang sebagai perantara dalam perundingan Jepang-Indonesia.

  7. Aug 17, 2020 · Menggunakan mesin jahit sederhana, Fatmawati yang saat itu ada dalam kondisi hamil berusaha untuk menyelesaikan bendera tersebut dengan tepat waktu. Bendera Merah Putih berukuran 2 x 3 meter itu kemudian dikibarkan setelah pembacaan naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945 di di rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.