Yahoo Cari Web

Hasil Pencarian

  1. Analisis Puisi: Puisi "Negeriku" karya Mustofa Bisri mengandung kritik sosial yang tajam terhadap kondisi sosial dan ekonomi dalam negeri, sambil menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan kuat. Puisi ini mencerminkan keprihatinan terhadap eksploitasi sumber daya alam, ketidaksetaraan ekonomi, dan ketergantungan terhadap asing.

  2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa puisi Mustofa Bisri atau yang lebih dikenal dengan nama (Gusmus), dalam bukunya yang berjudul Pahlawan dan Tikus dimana dalam buku tersebut terdapat 55 buah puisi.

  3. bertujuan untuk mendeskripsikan aspek epistemologis ekologi sastra puisi dalam “Negeriku” karya K.H. A Mustofa Bisri. Melalui analisis puisi “Negeriku” karya K.H. A Mustofa Bisri dengan pendekatan ekologi sastra, diharapkan penelitian ini dapat mengungkap makna yang terkandung dalam puisi tersebut dan bagaimana

  4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa puisiNegerikukarya K.H. A Mustofa Bisri mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang ekologi sastra. Puisi ini mengungkapkan keterkaitan kompleks antara manusia, alam, dan kekayaan yang ada di negeri ini.

  5. Feb 24, 2017 · Oleh: KH A Mustofa Bisri. mana ada negeri sesubur negeriku? sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu, dan jagung. tapi juga pabrik, tempat rekreasi, dan gedung. perabot-perabot orang kaya didunia. dan burung-burung indah piaraan mereka. berasal dari hutanku. ikan-ikan pilihan yang mereka santap. bermula dari lautku. emas dan perak perhiasan mereka

  6. analisis dalam penelitian ini, yaitu: (1) Memilih karya puisi Mustofa Bisri; (2) Membaca puisi-puisi karya Mustofa Bisri; (3) Menganalisis tipe gaya bahasa aliterasi; (4) Menyimpulkan data menggunakan instrumen penelitian. Adapun uji validitas data menggunakan triangulasi teori dengan mengecek mengenai kebenaran data tentang gaya bahasa ...

  7. Feb 10, 2015 · akan sepi penghuni, kata yang lain menghibur. Tiba-tiba mereka mendengar Marsinah. Tiba-tiba mereka semua yang di Taman Pahlawan, yang betul-betul pahlawan atau yang keliru dianggap pahlawan, begitu girang menunggu salvo ditembakkan dan genderang. penghormatan ditabuh lirih mengiringi kedatangan.