Hasil Pencarian
Sep 9, 2021 · Bagikan. Ilustrasi Pramoedya Bumi Manusia. tirto.id - Bumi Manusia adalah salah satu karya terbesar yang pernah dibuat oleh penulis Indonesia kelahiran Blora, Pramoedya Ananta Toer, selanjutnya disebut Pram. Novel setebal 354 halaman ini diterbitkan pertama kali pada 1980 oleh Hasta Mitra, dan langsung menjadi best seller sampai akhir 1980.
Pramoedya Ananta Toer (6 February 1925 – 30 April 2006) was an Indonesian writer. He wrote novels, short stories, essays, and histories of Indonesia and its people. His writing includes much personal and national history. The Dutch Government put him in prison him from 1947 to 1949. Later, the Suharto government sent him to a prison island ...
Pramoedya Ananta Toer adalah seorang penulis terkenal asal Indonesia yang dianggap sebagai salah satu penulis paling berpengaruh dalam sastra Indonesia modern. Ia lahir di jantung Pulau Jawa, Blora, Jawa Tengah pada tahun 1925 dan tumbuh di lingkungan keluarga yang dekat dengan gerakan nasionalis.
Apr 30, 2018 · Menurut Koesalah Soebagyo Toer, adik Pram, dalam pengantar Menggelinding 1 (2004), Mimbar Penyiaran Duta hanya bertahan selama dua tahun lebih sampai kira-kira awal 1954. Di tahun itu pula, menurut Koesalah dalam Pramoedya Ananta Toer dari Dekat Sekali (2006), Pram meninggalkan rumah mertuanya di Kebon Jahe Kober karena konflik dengan istri.
May 30, 2018 · Pramoedya Ananta Toer, Sang Genius nan Kontroversial Asal Blora. Nationalgeographic.co.id— “Penghargaan pertama yang diterimanya di 1949, mungkin bisa menjadi salah satu pertanda kejeniusan dalam menulis,” kata Annissa Maulina Gultom, “karena HB Jassin yang jeli melihat keunggulan naskahnya dari semua peserta kompetisi Balai Pustaka ...
Apr 30, 2020 · KOMPAS/SINDHUNATA Pramoedya Ananta Toer, sastrawan yang dipenjara di Pulau Buru sekitar tahun 1977, menyelesaikan karya-karyanya dengan sebuah mesin tik tua. Diberitakan Kompas.com (15/8/2018), Pram diketahui lahir di Blora, Jawa Tengah pada 6 Februari 1925. Ia memulai kariernya sebagai juru ketik di kantor berita Jepang, Domei pada 1942.
