Yahoo Cari Web

Hasil Pencarian

  1. Thomas Matulessy atau Thomas Matulessia, dikenal sebagai Kapitan Pattimura atau Pattimura (8 Juni 1783 – 16 Desember 1817), adalah Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Haria, Saparua, Maluku. Menurut buku "Kisah Perjuangan Pattimura" yang ditulis oleh Mathijs Sapija, Pattimura tergolong keturunan bangsawan dari Nusa Ina.

  2. en.wikipedia.org › wiki › PattimuraPattimura - Wikipedia

    Thomas Matulessy (8 June 1783 – 16 December 1817), also known as Kapitan Pattimura or simply Pattimura, was a famous Ambonese soldier who became a symbol of both the Maluku and Indonesian struggle for independence, praised by President Sukarno and declared a national hero by President Suharto.

  3. Thomas Matulessy atau yang memiliki sebutan dengan Kapitan Pattimura ini merupakan seorang pahlawan nasional negara Indonesia yang berasal dari Maluku. Kapitan adalah sebuah gelar kepangkatan yang digunakan oleh Belanda untuk menyebut pemimpin dalam satuan militer di tingkatan perwira.

  4. Nov 14, 2022 · Perlakukan Belanda yang tidak manusiawi terhadap rakyat Maluku menyulut amarah Thomas Matulessy atau sering disebut Kapitan Pattimura untuk melawan Belanda. Dikutip dari buku Mengenal Pahlawan Indonesia (2010) oleh Arya Ajisaka, Pattimura lahir pada 8 Juni 1783 di Saparua, Maluku.

  5. Jan 5, 2022 · Biografi Pattimura, Kapitan dari Maluku, dari Perjuangan hingga Diabadikan di Uang Rupiah. KOMPAS.com - Kapitan Pattimura atau Pattimura berasal berasal dari Maluku Tengah. Pattimura memiliki asli Thomas Matulessy. Pattimura lahir di Desa Haria, Pulau Saparua, Maluku, 8 Juni 1783.

  6. Apr 27, 2024 · Biografi dan Profil Lengkap Kapitan Pattimura – Sejarah Perjuangan Sang Pahlawan Nasional asal Maluku. InfoBiografi.Com – Kapitan Pattimura merupakan salah satu pahlawan nasional yang sangat gigih berjuang melawan penjajah Belanda. Berikut biografinya.

  7. Nov 3, 2023 · KOMPAS.com - Perang Pattimura adalah pertempuran yang terjadi di Maluku pada 1817. Pertempuran ini berawal dari ketidakpuasan masyarakat Maluku terhadap kebijakan-kebijakan VOC dan Pemerintah Hindia-Belanda.

  1. Orang-orang juga mencari