Hasil Pencarian
Sep 7, 2020 · The phone’s user was Maj. Gen. (ret) Muchdi Purwopranjono, a deputy director at the State Intelligence Agency (BIN), but the registered owner was Yohanes Hardian Wijanarko, a businessman in a ...
Sep 12, 2022 · Perbesar Ketua Umum DPP Partai Berkarya Muchdi Purwopranjono (kedua kiri), di Kantor DPP Partai Berkarya, Jakarta./Antararn Smallest Font Largest Font Bisnis.com , SOLO - Ketua Umum Partai Berkarya Muchdi Purwoprandjono atau yang akrab disebut Muchdi Pr disebut sebagai dalang kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir Said Thalib.
Sep 11, 2022 · TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang, menanggapi munculnya nama Ketua Umum partai, Muchdi Purwopranjono atau Muchdi Pr, dalam kasus pembunuhan Munir. Menurutnya, adanya hacker Bjorka yang membuka kembali nama Muchdi memiliki niat tertentu.
Sep 11, 2022 · Tak hanya lulusan AKABRI, diketahui Muchdi Purwopranjono pun mengenyam berbagai pendidikan untuk menunjang karir militernya sepertiSesarcab Infateri, Komando, Dikplapa I dan II, dan Seskoad. Dia pun melanjutkan pendidikan sipil di Untar pada 1985 untuk kemundian melanjutkan pendidikan militer di Sesko pada 1987. Karier Militer yang Cemerlang
Sep 11, 2022 · Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang saat ini sebagai Ketua Umum Partai Berkarya,” tulis Bjorka dalam artikel tersebut. Ia lantas menyematkan informasi yang cukup privasi terkait Muchdi Purwoprandjono serta mengungkap siapa Muchdi PR tersebut. Bjorka menjelaskan kenapa Muchdi PR tidak menyukai Munir dan apa yang terjadi di masa lalu.
Sep 11, 2022 · Terdakwa mantan Deputi V Badan Intelijen Negara Muchdi Purwopranjono menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum dalam sidang perkara pembunuhan berencana terhadap aktivis hak asasi manusia, Munir, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2006).
Sep 11, 2022 · Muchdi Purwopranjono atau Muchdi PR disebut hacker Bjorka dalam tulisannya di Twitter mengenai kronologis pembunuhan aktivis Munir. Dalam postingannya, Bjorka mengungkap Munir sangat vokal mengungkapkan bahwa pelaku penculikan 13 aktivis periode 1997-1998 adalah anggota Kopassus yang dikenal dengan Tim Operasi Mawar
