Yahoo Cari Web

Hasil Pencarian

  1. Jun 9, 2022 · 357. Biografi Quraish Shihab, Pelopor Gerakan Membumikan Al-Quran di Indonesia. Siapa yang tidak kenal dengan Quraish Shihab, namanya pasti sudah biasa terdengar ditelinga kita, entah dari perkataan orang lain, televisi, radio, dan media lainnya. Mari kita mengenal sosok Quraish Shihab melalui tulisan di bawah ini. Kelahiran dan Masa Kecil.

  2. Orangtua Quraish adalah Prof. Abdurrahman Shihab dan Ibu Asma Aburisyi. Quraish adalah putra keempat dari 12 bersaudara. Sehari-hari Quraish Shihab memimpin Pusat Studi al-Qur’an, lembaga non profit yang bertujuan untuk membumikan al-Qur’an kepada masyarakat yang pluralistik serta masih aktif menulis buku yang diterbitkan oleh Lentera Hati.

  3. DAFTAR PUSTAKA Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Masyarakat. (Cet. I: Bandung: Mizan Media Utama. 2007). Quthb, Sayyid. Fi Zilal al-Qur’andibawah naungan al-qur’anterj.

  4. Orangtua Quraish adalah Prof. Abdurrahman Shihab dan Ibu Asma Aburisyi. Quraish adalah putra keempat dari 12 bersaudara. Sehari-hari Quraish Shihab memimpin Pusat Studi al-Qur’an, lembaga non profit yang bertujuan untuk membumikan al-Qur’an kepada masyarakat yang pluralistik serta masih aktif menulis buku yang diterbitkan oleh Lentera Hati.

  5. Jun 1, 2007 · `Abdullah Darraz Buku ini adalah karya seorang pakar tafsir dan ilmu-ilmu Al-Quran dalam upaya kerasnya memancarkan kilau cahaya sudut-sudut penting "intan" yang dikandung Al-Quran. Berasal dari enam puluh lebih makalah dan ceramah yang pernah disampaikan oleh penulisnya pada rentang waktu 1975 hingga 1992, tema dan gaya pembahasan buku ini ...

  6. Orangtua Quraish adalah Prof. Abdurrahman Shihab dan Ibu Asma Aburisyi. Quraish adalah putra keempat dari 12 bersaudara. Sehari-hari Quraish Shihab memimpin Pusat Studi al-Qur’an, lembaga non profit yang bertujuan untuk membumikan al-Qur’an kepada masyarakat yang pluralistik serta masih aktif menulis buku yang diterbitkan oleh Lentera Hati.

  7. Aug 3, 2020 · Tak ada yang menjadi penyebab kecuali cara yang berbeda dalam memahami dan menafsirkan setiap teks al-Qur’an. Alasannya didasarkan karena memang al-Qur’an membuka ruang bagi setiap mufassir untuk melihat sisi moral al-Qur’an dari berbagai aspek. Prinsip demikian, setali dengan ungkapan Syaikh Abdullah Darraz bahwa al-Qur’an itu tak ...